Langsung ke konten utama

Renungan Jumat, 22 Juli 2011

Terkisah seorang pengemis yahudi buta yang sepanjang hidup nya ia selalu menghina Nabi Muhammad. Setiap hari di pagi hari ia selalu mencaci, mengumpat, dan menghina Nabi Muhammad, "Muhammad pengikut setan", "Muhammad tukang sihir", "Muhammad penipu besar", dan masih banyak umpatan2 keji yang ditujukan kepada Nabi Muhammad. Namun setiap pagi pula Nabi Muhammad mendatangi pengemis yahudi itu dan memberinya makan, tanpa memberi tahu pengemis itu siapa dirinya sebenarnya.

Waktu demi waktu berlalu, hingga suatu saat Nabi Muhammad pun wafat. Para sahabat yang ditinggalkan sebisa mungkin meneruskan kebiasaan2 Nabi sewaktu beliau hidup. Salah satu nya Abu Bakar, sahabat sekaligus mertua Nabi Muhammad, ia menanyakan kepada aisyah, istri Nabi Muhammad, tentang kebiasaan2 Nabi Muhammad ketika masih hidup. Aisyah menjawab "Di ujung jalan menuju ke pasar, ada seorang pengemis yahudi, Nabi Muhammad ketika hidup selalu memberinya makan setiap pagi". Abu Bakar pun ingin meneruskan kebiasaan Nabi untuk memberi makan yahudi itu.

Pagi itu Abu Bakar pun mendatangi yahudi itu sambil membawa makanan. "Muhammad penipu", "Muhammad pengikut setan", "Muhammad tukan sihir", teriak pengemis itu. Abu Bakar yang berada disitu pun kaget, ia berpikir mengapa Nabi Muhammad memberi makan orang seperti ini, seorang yahudi yang selalu mencaci dan menghinanya. Namun dibuangnya jauh2 pikiran itu, yang saat itu ia pikirkan hanyalah meneruskan kebiasaaan Nabi.
"Hai orang tua, ini aku membawakan makanan untuk mu", kata Abu Bakar sambil memberikan makanan itu ke tangan si yahudi.
"terima kasih", jawab yahudi itu, "Siapa kau..?" tanya yahudi itu.
"Aku hanya orang biasa", jawab Abu Bakar.
"Kau bukan orang yang biasa mengantar makanan untuk ku", kata si yahudi.
"Dari mana kau tahu..? kau kan buta", kata Abu Bakar.
"Orang yang selalu mengantarkan makanan untuk ku, ia menaruhkan tangan ku di pundak nya, sehingga mudah bagiku untuk menggapainya, kemudian disuapinya aku. Makanan yang diberikan nya, dilembekkan nya terlebih dahulu, sehingga mudah bagiku untuk menelannya, itulah mengapa aku tahu kau bukan orang yang biasa mengantarkan makanan untuk ku".
Mendengar ucapan si yahudi, Abu Bakar pun tak kuasa menahan air matanya. Ia tak menyangka Nabi Muhammad melakukan hal tersebut kepada orang yang selalu menghina dan mencaci nya.
"Benar, aku bukan orang yang biasa mengantarkan makanan untuk mu, orang yang kau maksud kini telah tiada, ia Nabi Muhammad SAW" sambut Abu Bakar.
Pengemis yahudi itu itu pun terdiam, tak lama ia menangis sekencang2 nya, ia meminta maaf kepada Abu Bakar, dan kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKHLAK YANG MULIA

Akal dan nurani seorang setiap manusia dapat dilihat melalui kelakuan yang biasa ia tampakkan dalam keseharian. Dengan kata lain, akhlak merupakan satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur ketinggian akal dan nurani seseorang. Aisyah ra pernah menuturkan: “ Rasulullah bukanlah seorang yang keji dan tidak suka berkata keji, beliau bukan seorang yang suka berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan”.  (HR. Ahmad) Al-Husein cucu Rasulullah saw menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata:  “Aku bertanya kepada ayahku tentang adab dan etika Rasulullah saw terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau, ayahku menuturkan: “Beliau saw senantiasa tersenyum, luhur budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya”. Seorang lelaki menemui Rasulullah saw dan bertanya,...

FOTO KAWIN AMA GIF..?? KEREENN

Begini niih kalo foto digabung ama GIF...ini buatan Oom Jamie Beck..cekidot.. Sumber : dimari bray..

Joke Jumat, 10 Juni 2011

Janda kaya Di sebuah desa ada seorang Janda yang kaya, tanpa anak dan penampilannya juga menggairahkan tiap pemuda yang melihatnya, dilain waktu ada seorang pemuda yang kerjanya merampok, dan timbul dalam benaknya untuk merampok di rumah Si Janda yang kaya tersebut. Alhasil si pemuda berhasil masuk rumah Si Janda lewat atap dan kebetulan ada di kamar Si Janda. Dan pada saat itu si janda lagi tidur tengkurap tanpa busana. Muncullah niat yang lain bagi sipemuda kemudian dia menyelinap ke bawah tempat tidur si Janda. Dan bukan main kagetnya si janda karena ada gelas dibawah tempat tidur yang kesenggol si pemuda akhirnya sijanda terbangun langsung saja si perampok menarik golok dan mengancam si janda: “Jangan berteriak, NYAWA ATAU NYAMAN??!!” setengah menggertak. Si janda ketakutan dan dengan nada lemas menjawab “NYAMAN AJA MAS”. Setelah hal tersebut terjadi …. si perampok hendak pulang karena merasa puas tapi pada saat hendak memakai pakaiannya golok tertinggal di samping si janda dan sij...