Kutipannya sangat menohok :
Bersepeda adalah olahraga endurance yang tak tergantikan oleh apapun ... karena berjam-jam di atas sepeda adalah sesuatu yang lumrah. Para pesepeda gemar tantangan mendaki tanjakan-tanjakan panjang yang berkilo-kilometer ... berlatih keras untuk menghasilkan kecepatan yang hebat ... dan semua itu dilakukan dengan rasa nikmat dan kegembiraan yang melampaui kelelahan fisik.
Tentu saja, bersepeda akan cepat membuat anda fit dan memiliki postur yang ramping ... tapi godaan untuk overdosis latihan sangat besar ... karena mudahnya kelelahan fisik terabaikan oleh tantangan-tantangan, dan kegembiraan-kegembiraan pada saat bersepeda ... lalu tiba-tiba, tubuh, terutama jantung, menyerah ...
Jantung memang bisa beradaptasi untuk dipacu melebihi batas normal hariannya ... katakan sajalah bahwa kalau untuk kegiatan normal, jantung kita hanya berada di zona 50-60%, maka kita bisa memacunya bahkan sampai 95% lebih untuk ikut balapan liar di jalanan ... dan tidak ada masalah yang terjadi ...
Tapi apa yang terjadi jika hal yang sama dilakukan berulang-ulang, tanpa pola pemulihan yang baik ... Apalagi jika usia semakin bertambah, bukan lagi anak muda 20-30 tahun, tapi mulai masuk ke usia dewasa 40 tahun ke atas ... maka irama jantung dan kapasitas jantung akan terganggu
Semakin keras anda berlatih, semakin kencang anda bersepeda ... Semakin hebat anda sebagai atlit ... Tapi lewat sejumlah waktu, sel-sel di jantung anda, juga mulai lelah ...
Para atlit Tour de France, mereka bekerja keras dengan sepeda mereka sejak usia belasan tahun ... lalu berpacu habis-habisan pada usia 20-30 tahun ... lalu? BERHENTI. Mereka tidak lagi berlatih gila-gilaan, atau balapan yang memacu jantung habis-habisan ...
Bandingkan dengan para penghobi ... mereka tidak membentuk jantung mereka sejak belasan tahun ... lalu tiba-tiba, mereka jatuh cinta pada sepeda ... dan MENDADAK ingin menjadi seperti para idola mereka, Contador, Sagan, Froome ... berlatih gila-gilaan di saat para atlit pro mulai pensiun ... dan terus gila-gilaan di saat para atlit pro berhenti balapan ...
Tidak heran resiko serangan jantung pada para amatir ini lebih besar dari para atlit pro ...
Maka, "Sadarilah batasnya" ... sebuah pernyataan sederhana, tapi jawabannya tidak pernah sederhana ... "Di manakah batasnya?" Tidak ada yang bisa menjawab ...
Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti yang ada di artikel lain bisa sedikit memberi petunjuk :
http://www.theage.com.au/victoria/h...-on-the-rise-doctors-say-20151112-gkxzyj.html
1. Apakah anda pernah merasakan nyeri dada yang tiba-tiba saat bersepeda?
2. Apakah anda pernah merasakan sesak nafas yang tidak terjelaskan?
3. Apakah anda sering merasa pusing berkepanjangan, terengah-engah terus, bahkan setelah selesai latihan ?
4. Apakah ada tingkat kolesterol tinggi yang harus diwaspadai?
5. Apakah ada tingkat tekanan darah tinggi yang harus diwaspadai?
6. Adakah diabetes?
7. Apakah anda perokok atau mengalami kegemukan?
8. Apakah ada riwayat keluarga yang mengalami serangan jantung?
Tapi sekali lagi, itu hanya pertanyaan-pertanyaan penanda. Bukan batas sesungguhnya. Karena yang bisa paham batas sesungguhnya adalah ... pemeriksaan medis dan kejujuran penilaian diri sendiri ...
Mungkin pelajaran kunci yang bisa saya ambil dari artikel-artikel itu adalah :
1. Kita bersepeda untuk sehat, bukan hanya untuk cepat ... jangan lupakan yang utama ... Lagipula kita bukanlah Contador atau Froome yang harus memenangkan Tour de France ...
2. Cukupkan istirahat dan pemulihan, jangan hajar terus
3. Awasi nyeri di dada, dan gangguan irama jantung ...
4. Berlatihlah dengan alat pemantau jantung (terutama jika sudah usia di atas 40), dan sadarilah threshold detak jantung kita ... sehingga kita tahu batas dan tidak terbawa emosi saat bersepeda di tanjakan atau main cepat di peloton ... penyampaian
5. Kalau ada keraguan, jangan pungkiri ... lebih baik cari tahu dengan pemeriksaan medis yang lengkap
Semoga kita semua menikmati bersepeda yang sehat, menyenangkan, kadang cepat, tapi yang utama tidak membuat kita tiba-tiba terkena serangan jantung
#sumber dari : share WAG
#terimakasih buat penulisnya...
"Kadang-kadang, bersepeda bisa membawa kita terlalu jauh" ... Ugh
Di situ dikisahkan tentang pesepeda usia menengan Lennard Zinn, mantan atlit nasional Amerika, yang sangat aktif berlatih dan turing, serta mengikuti race-race untuk usia 40 ke atas ... yang tiba-tiba mengalami serangan jantung di saat latihan di sebuah tanjakan panjang favoritnya, Flagstaff Mountain. Detak jantungnya mendadak melompat dari 155bpm menjadi 218bpm. Zinn awalnya menolak kenyataan ini, dan menganggap ada masalah dengan alat HRM. Tapi pemeriksaan lanjutan akhirnya memaksa Zinn mengakui bahwa dia kena serangan jantung dengan tipe Multifocal Atrial Tachycardia
Bersepeda adalah olahraga endurance yang tak tergantikan oleh apapun ... karena berjam-jam di atas sepeda adalah sesuatu yang lumrah. Para pesepeda gemar tantangan mendaki tanjakan-tanjakan panjang yang berkilo-kilometer ... berlatih keras untuk menghasilkan kecepatan yang hebat ... dan semua itu dilakukan dengan rasa nikmat dan kegembiraan yang melampaui kelelahan fisik.
Tentu saja, bersepeda akan cepat membuat anda fit dan memiliki postur yang ramping ... tapi godaan untuk overdosis latihan sangat besar ... karena mudahnya kelelahan fisik terabaikan oleh tantangan-tantangan, dan kegembiraan-kegembiraan pada saat bersepeda ... lalu tiba-tiba, tubuh, terutama jantung, menyerah ...
Jantung memang bisa beradaptasi untuk dipacu melebihi batas normal hariannya ... katakan sajalah bahwa kalau untuk kegiatan normal, jantung kita hanya berada di zona 50-60%, maka kita bisa memacunya bahkan sampai 95% lebih untuk ikut balapan liar di jalanan ... dan tidak ada masalah yang terjadi ...
Tapi apa yang terjadi jika hal yang sama dilakukan berulang-ulang, tanpa pola pemulihan yang baik ... Apalagi jika usia semakin bertambah, bukan lagi anak muda 20-30 tahun, tapi mulai masuk ke usia dewasa 40 tahun ke atas ... maka irama jantung dan kapasitas jantung akan terganggu
Semakin keras anda berlatih, semakin kencang anda bersepeda ... Semakin hebat anda sebagai atlit ... Tapi lewat sejumlah waktu, sel-sel di jantung anda, juga mulai lelah ...
Para atlit Tour de France, mereka bekerja keras dengan sepeda mereka sejak usia belasan tahun ... lalu berpacu habis-habisan pada usia 20-30 tahun ... lalu? BERHENTI. Mereka tidak lagi berlatih gila-gilaan, atau balapan yang memacu jantung habis-habisan ...
Bandingkan dengan para penghobi ... mereka tidak membentuk jantung mereka sejak belasan tahun ... lalu tiba-tiba, mereka jatuh cinta pada sepeda ... dan MENDADAK ingin menjadi seperti para idola mereka, Contador, Sagan, Froome ... berlatih gila-gilaan di saat para atlit pro mulai pensiun ... dan terus gila-gilaan di saat para atlit pro berhenti balapan ...
Tidak heran resiko serangan jantung pada para amatir ini lebih besar dari para atlit pro ...
Maka, "Sadarilah batasnya" ... sebuah pernyataan sederhana, tapi jawabannya tidak pernah sederhana ... "Di manakah batasnya?" Tidak ada yang bisa menjawab ...
Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti yang ada di artikel lain bisa sedikit memberi petunjuk :
http://www.theage.com.au/victoria/h...-on-the-rise-doctors-say-20151112-gkxzyj.html
1. Apakah anda pernah merasakan nyeri dada yang tiba-tiba saat bersepeda?
2. Apakah anda pernah merasakan sesak nafas yang tidak terjelaskan?
3. Apakah anda sering merasa pusing berkepanjangan, terengah-engah terus, bahkan setelah selesai latihan ?
4. Apakah ada tingkat kolesterol tinggi yang harus diwaspadai?
5. Apakah ada tingkat tekanan darah tinggi yang harus diwaspadai?
6. Adakah diabetes?
7. Apakah anda perokok atau mengalami kegemukan?
8. Apakah ada riwayat keluarga yang mengalami serangan jantung?
Tapi sekali lagi, itu hanya pertanyaan-pertanyaan penanda. Bukan batas sesungguhnya. Karena yang bisa paham batas sesungguhnya adalah ... pemeriksaan medis dan kejujuran penilaian diri sendiri ...
Mungkin pelajaran kunci yang bisa saya ambil dari artikel-artikel itu adalah :
1. Kita bersepeda untuk sehat, bukan hanya untuk cepat ... jangan lupakan yang utama ... Lagipula kita bukanlah Contador atau Froome yang harus memenangkan Tour de France ...
2. Cukupkan istirahat dan pemulihan, jangan hajar terus
3. Awasi nyeri di dada, dan gangguan irama jantung ...
4. Berlatihlah dengan alat pemantau jantung (terutama jika sudah usia di atas 40), dan sadarilah threshold detak jantung kita ... sehingga kita tahu batas dan tidak terbawa emosi saat bersepeda di tanjakan atau main cepat di peloton ... penyampaian
5. Kalau ada keraguan, jangan pungkiri ... lebih baik cari tahu dengan pemeriksaan medis yang lengkap
Semoga kita semua menikmati bersepeda yang sehat, menyenangkan, kadang cepat, tapi yang utama tidak membuat kita tiba-tiba terkena serangan jantung
#sumber dari : share WAG
#terimakasih buat penulisnya...
Komentar
Posting Komentar